MENGENAL MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH

oleh Admin | May 29, 2023 | Inspirasi

Malaikat yang dciptakan Allah Swt. dari cahaya ini hidup di suatu tempat yang berbeda dengan manusia, hewan, atau tumbuhan. Sejatinya, hanya Allah Swt. saja yang mengetahui di mana keberadaan malaikat. Berbeda dengan manusia dan jin yang memiliki hawa nafsu, malaikat telah disucikan Allah Swt. sehingga mereka terlepas dari perbuatan-perbuatan dosa. Maka, yang tersisa dari dalam diri malaikat hanyalah ketaatan serta kepatuhan terhadap segala perintah Allah Swt. Malaikat pun tidak pernah durhaka kepada-Nya.

Selain sifat taat dan patuhnya kepada Allah Swt., malaikat juga tidak berjenis kelamin. Maksudnya, malaikat bukanlah laki-laki atau perempuan. Tugas lain dari malaikat adalah bertasbih dan menyucikan nama Allah Swt. seumur hidupnya. Malaikat pun bisa berubah wujud sesuai dengan izin Allah Swt, dan gemar memohonkan ampunan kepada Allah Swt. bagi orang-orang yang istikomah dalam beriman serta bertakwa kepada Allah Swt.

Baca Juga: Bolehkah Menyalurkan Zakat ke Daerah Lain?

Tentunya sebagai muslim yang beriman, kita harus mempercayai malaikat-malaikat-Nya. Bahkan, iman kepada malaikat merupakan rukun iman yang kedua. Oleh karena itu, kita harus yakin dan percaya sepenuh hati bahwa malaikat itu benar-benar ada.

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka. Maka malaikat, akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (Q.S. Al-Fushilat: 30)

Sejak kecil kita sudah dikenalkan nama-nama malaikat. Yang harus kita ketahui, sebenarnya, malaikat itu banyak sekali jumlahnya. Hanya Allah Swt.-lah yang mengetahui secara pasti jumlah malaikat yang bertugas sesuai dengan kehendak-Nya. Hal itu sejalan dengan firman-Nya dalam surah Al-Muddatstsir ayat 31 berikut:

“Dan tidak mengetahui tentara Tuhanmu (malaikat) melainkan Dia sendiri (Allah).”

Yang pasti, ada 10 malaikat yang perlu kita ketahui nama dan tugas-tugasnya. 10 malaikat ini wajib kita ketahui dan tentunya wajib pula kita Imani.

Memiliki tugas utama untuk menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul Allah Swt.

Tugas utamanya yakni membagikan rezeki kepada seluruh makhluk cipataan Allah Swt.

Tugasnya meniup terompet sangkakala saat kiamat nanti.

Tugasnya mencabut nyawa setiap makhluk yang diciptakan oleh Allah Swt.

Bertugas untuk memberi pertanyaan di alam kubur atas perbuatan manusia yang dilakukan selama hidup di dunia.

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Akad Nikah

Memiliki tugas yang sama dengan malaikat munkar

Bertugas untuk mengawasi dan mencatat amal baik yang dilakukan oleh manusia ketika hidup di dunia.

Bertugas untuk mengawasi dan mencatat amal buruk yang dilakukan oleh manusia ketika hidup di dunia.

Tugasnya menjaga surga.

Tugasnya menjaga neraka.

Perasaan kamu tentang artikel ini ?

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

عن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم قال : ليلة المعراج عندما وصلت إلى السماء رأيت ملكاً له ألف يد وفي كل يد ألف إصبع وكان يعد بأصابعه، فسألت جبرائيل عليه السلام عن اسمه وعن وظيفته وعمله، فقال إنه ملك موكل على عدد قطرات المطر النازلة إلى الأرض .. فسألت الملك : هل تعلم عدد قطرات المطر النازلة من السماء إلى الأرض منذ خلق الله الأرض ؟

فأجاب الملك : يا رسول الله (صلى الله عليه وسلم) والله الذي بعثك بالحق نبياًَ إني لأعلم عدد قطرات المطر النازلة من السماء إلى الأرض عامة وكما أعلم الساقطة في البحار والقفار والمعمورة والمزروعة والأرض السـبخة والمقابر.

قال النبي (صلى الله عليه وسلم): فتعجبت من ذكائه وذاكرته في الحساب .. فقال الملك : يا رسول الله (صلى الله عليه وسلم) ولكني بما لدي من الأيدي والأصابع وما عندي من الذاكرة والذكاء فإني أعجز من عد أمر واحد . فقلت له: وما ذاك الأمر ؟

قال الملك : إذا اجتمع عدد من أفراد أمتك في محفل وذكروا اسمك فصلوا عليك . فحينذاك أعجز عن حفظ ما لهؤلاء من الأجر والثواب إزاء صلواتهم عليك ….

Diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: “Disaat aku tiba di langit di malam Isra’ Miraj, aku melihat satu malaikat memiliki 1000 (seribu) tangan, di setiap tangan ada 1000 (seribu) jari. Malaikat itu sedang menghitung dengan menggunakan jari-jemarinya. Aku bertanya kepada malaikat Jibril alaihissalam, ‘Siapa gerangan malaikat itu, dan apa tugasnya?.’

Jibril menjawab, ‘Sesungguhnya dia adalah malaikat yang diberi tugas untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi.’

Maka aku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) bertanya kepada malaikat tadi, ‘Apakah kamu tahu berapa bilangan tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak Allah ciptakan bumi?.’

Malaikat itupun berkata, ‘Wahai Rasulallah, demi yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran, sesungguhnya aku mengetahui semua jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi. Dan aku juga mengetahui secara rinci berapa jumlah tetesan hujan yang jatuh di lautan, di daratan, di bangunan, di perkebunan, di daratan yang bergaram, dan di pekuburan.’

Mendengar uraian malaikat tadi, Rasuluallah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat takjub atas kecerdasan dan daya ingatnya dalam perhitungan. Kemudian malaikat tadi berkata kepada beliau, ‘Wahai Rasulallah, walaupun aku memiliki seribu tangan dan sejuta jari dan diberikan kepandaian dan keulungan (untuk menghitung tetesan air hujan yang yang turun dari langit ke bumi), tapi aku tidak mampu menghitung satu perkara.’

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun bertanya, ‘Perkara apakah itu?.’

Malaikat itupun menjawab, ‘(Kekurangan dan kelemahanku, wahai Rasulullah), jika umatmu berkumpul di satu tempat, mereka menyebut namamu lalu bershalawat atasmu, pada saat itu aku tidak bisa menghitung berapa banyaknya pahala yang diberikan Allah kepada mereka atas shalawat yang mereka ucapkan atas dirimu.’”

Hadits ini derajatnya PALSU (Maudhu’) dan BATIL karena Tidak Ada Asal-usulnya. Dan diantara tanda atau ciri kepalsuannya adalah sebagai berikut:

1) Hadits Palsu tersebut TIDAK ADA di dalam kitab-kitab hadits yang disusun para ulama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, seperti kitab Shohih Al-Bukhari, Shohih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan An-Nasai, Sunan At-Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah, Musnad Imam Ahmad, Sunan Ad-Darimi, Sunan Ad-Daruquthni, Shohih Ibnu Hibban, Shohih Ibnu Khuzaimah, Sunan Al-Baihaqi, dsb. Bahkan di dalam kitab hadits-hadits Dho’if dan Palsu karya para ulama Sunnah pun hadits tersebut tidak ditemukan, sebagaimana dinyatakan oleh sebagian para ulama dan penuntut ilmu hadits.

2) Hadits Palsu ini disebutkan di dalam kitab-kitab hadits karya para tokoh (baca: pendeta) Syi’ah Rofidhoh dengan tanpa menyebutkan sanadnya. Dan juga disebutkan di dalam situs-situs Syi’ah di internet, diantaranya:

1. Kitab Mustadrok Al-Wasa-il karya An-Nuri Ath-Thobrosi Ar-Rofidhi V/355 hadits ke-72, cetakan ke-2, pustaka Alul Bait.

2. Manazilu Al-Akhiroti Wal Matholibu Al-Fakhirotu karya Abbas Al-Qummi Ar-rofidhi, cetakan Muassasah An-Nasyr Al-Islami.

3. http://www.al-shia.org/html/id/service/maqalat/003/11.html

3) Ditinjau dari lafazhnya, maka susunan kalimat hadits palsu tersebut tidak baik dan tidak fasih. Sehingga sangat mustahil hadits ini datang dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, karena beliau telah diberi Allah mukjizat jawami’ul kalim, yakni kemampuan berbicara dengan bahasa Arab yang paling fasih dengan kalimat yang singkat namun maknanya luas dan padat. Sementara di dalam hadits palsu ini terdapat kata Dzaakiroh (ذاكرة) yang artinya daya ingat, dan Dzakaa’ (ذكاء) yang artinya kecerdasan, yang mana kedua kata itu termasuk kata-kata modern yang sering diucapkan oleh orang-orang zaman sekarang. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang yang memalsukan hadits ini bukan orang yang hidup di zaman generasi salaf, tetapi ia hidup di zaman belakangan ini setelah berlalunya generasi as-salaf.

4) Di dalam hadits palsu ini disebutkan bahwa malaikat yang memiliki 1000 (seribu) tangan, dan pada setiap tangan terdapat 1000 (seribu) jari mampu menghitung jumlah tetesan air hujan, maka hadits ini menjadi BATIL karena bertentangan dengan firman Allah ta’ala: وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لاَ تُحْصُوهَا

Artinya: “Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak mampu untuk menghitungnya.” (QS. Ibrahim: 34).

Dan air hujan merupakan salah satu nikmat dari sekian banyak nikmat Allah yang dilimpahkan kepada hamba-hamba-nya. Maka bagaimana mungkin tetesan air hujan dapat dihitung jumlahnya malaikat atau makhluk lainnya?!

Demikian penjelasan tentang derajat hadits ini yang banyak tersebar di media internet atau melalui BBM, atau selainnya. Semoga Allah ta’ala melindungi kita semua dari bahaya mempercayai, mengamalkan dan menyebarluaskan hadits-hadits lemah dan palsu.

Alhamdulillah, dengan taufiq dan pertolongan-Nya, artikel ini telah selesai ditulis di Klaten, pada pagi hari Jumat, 17 januari 2014. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

* Artikel BB Group majlis Hadits Ikhwan dan Akhwat, chat romm Hadits Dho’if dan Palsu. PIN: 27FE9BE4

Alexandra (Mentari De Marelle), mahasiswa, menjadi guru pengganti di sebuah Panti Asuhan bernama Rumah Malaikat. Alexandra menggantikan Irma, yang tidak tahan lagi mengajar karena selalu diganggu oleh hantu anak kecil. Kedatangan Alexandra mendapatkan sambutan buruk dari anak anak panti. Alexandra kerap ditakut-takuti. Alexandra mengadukan perbuatan anak-anak itu, namun tidak ada yang mengakui. Alexandra tidak mengetahui bahwa yang mengganggu dia adalah hantu sesungguhnya.

Alexandra merasa ada yang tidak beres di panti itu. Ajaran-ajaran yang diajarkan Ibu Maria (Roweina Umbon), ketua panti, terasa janggal. Alexandra berusaha mencari tahu apa sebenernya yang terjadi, namun baik Bi Arum (Dayu Wiyanto), asisten ibu Maria, maupun ibu Maria menganggap Alexandra hanya termakan cerita hantu yang beredar di kalangan anak panti. Yang membantu Alexandra adalah Arjangi yang dijauhi oleh semua anak panti. Ia mengaku berteman dengan hantu-hantu anak yang menghantui panti.